SAMPAIKAN KRITIK, MASUKAN ATAU SARAN ANDA MENGENAI BLOG KAMI DENGAN SMS KE 021-70522100 ATAU EMAIL KE galihgumelar@gmail.com....:::...Terima Kasih Bagi Anda yang telah memberikan masukan kepada kami, semoga kami dapat lebih baik lagi memberikan informasi dan lain sebagainya.

Manasik Haji - Tawaf Ifadah - Kakbah

Etika memasuki Kakbah: Mandi, bersuci, tidak berdesak-desakan, menghadirkan rasa khusyu dan rasa rendah diri di dalam hati sedang matanya menangis, tidak mengangkat pandangannya ke atap Kakbah sebagai ungkapan rasa hormat atas kebesaran Allah swt., selalu berzikir kepada Allah.
Diriwayatkan dari Aisyah ra., dia berkata, "Sungguh aneh bagi seorang muslim, jika memasuki Kakbah mengangkat pandangannya ke arah atap. Seyogyanya dia tinggalkan yang demikian sebagai ungkapan rasa hormatnya atas kebesaran Allah."
Rasulullah saw. pernah memasuki Kakbah sedang pandangannya selalu ke arah tempat sujud sampai keluar.
Pahala memasuki Kakbah:
Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa yang memasuki Kakbah lalu salat di dalamnya berarti dia telah memasuki kebaikan dan keluar dari kejelekan dan dia telah diampuni segala dosanya." Dalam ungkapan lain, "dia keluar dalam keadaan telah diampuni."
Ibnu Umar berkata tentang masuk ke dalam Kakbah, "Masuk ke dalam kebaikan dan keluar dari kejelekan."
Atha' juga berkata, "Salat di dalam Kakbah dua rakaat lebih aku sukai dari pada salat di Masjidilharam."
Dari Yahya bin Ju`dah bin Hubairah, tentang firman Allah Taala:


Keutamaan memandang Kakbah:
Hafizh, Abu Tahir As Salafi pernah membaca beberapa bait syair karyanya sendiri ketika memasuki Kakbah:

Apakah setelah masuk ke dalam Kakbah Allah akan menjamin
Apakah kejelekan dan kesalahan masih tetap bertumpuk
Tentunya akan diampuni bahkan seluruhnya akan dimaafkan
Semuanya akan kembali dalam keadaan gembira dan aman
Keutamaan memandang Kakbah:
Ibnu Abbas ra. berkata, "Memandang Kakbah mensucikan iman."
Hamad bin Abi Salamah berkata, "Orang yang memandang ke arah Kakbah seperti orang yang bersusah payah dalam melaksanakan ibadah selainnya."
Mujahid berkata, "Memandang Kakbah adalah ibadah."
Atha barkata, "Memandang Baitullah (Kakbah) adalah ibadah."
Said bin Musayyab berkata, "Barang siapa yang memandang Kakbah dengan penuh keimanan dan keyakinan akan keluar dari segala kesalahan-kesalahannya laksana baru dilahirkan oleh ibunya."


Ada riwayat yang menyebutkan bahwa berdoa ketika memandang Kakbah adalah mustajab, di antara doa-doa yang terdapat dalam hadis-hadis:

اللهم زد هذا البيت تشريفا وتعظيما وتكريما ومهابة، وزد من شرفه وكرمه ممن حجه أو اعتمره تشريفا وتعظيما وبرا

Artinya, "Ya Allah! Tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan dan kemegahan untuk rumah ini (Kakbah), dan tambahkanlah kemuliaan, keagungan dan kebaikan bagi orang yang telah memuliakannya dan menghormatinya dari orang-orang yang haji atau yang umrah."
lalu mengucapkan:

اللهم أنْت السلام، ومنك السلام، حينا ربنا بالسلام

Artinya, "Ya Allah Yang Memberikan segala keselamatan, dari Engkaulah segala keselamatan, dan hidupkanlah kami dalam keselamatan, ya Allah."

اللهم إن هذا الحرم والبلد بلدك والأمن أمنك، والعبد عبدك، جئتك من بلاد بعيدة، بذنوب كثيرة وأعمال سيئة، أسألك مسألة المضطرين إليك، المشفقين من عذابك، أن تستقبلني بمحض عفوك، وأن تدخلني فسيح جنتك، اللهم هذا حرمك وحرم رسولك، فحرم لحمي ودمي وعظمي على النار، اللهم آمني من عذابك يوم تبعث عبادك

Artinya, "Ya Allah! Sesungguhnya tanah haram ini adalah tanah haram-Mu, negeri ini adalah negeri-Mu, keamanan adalah keamanan dari-Mu dan hamba adalah hamba-Mu. Aku datang kepada-Mu dari negeri yang jauh dengan membawa dosa yang banyak dan dengan perbuatan-perbuatan yang jelek. Aku bermohon kepada-Mu sebagai orang yang sangat membutuhkan-Mu, yang takut akan azab-Mu. Terimalah aku dengan segala ampunan-Mu dan masukkanlah aku ke dalam keluasan surga-Mu. Ya Allah, tanah haram ini adalah tanah haram-Mu dan tanah haram Nabi-Mu, maka haramkanlah dagingku, darahku dan tulangku dari api neraka. Ya Allah, selamatkanlah aku dari azab-Mu pada saat Engkau bangkitkan hamba-hamba-Mu."

0 komentar:

Posting Komentar